:: Baju Seragam Murah di SeragamOnline.com Telp. 0813-21220274 (WA) ::
TEMPO.CO, Solo – Kekayaan motif batik nusantara seakan tidak akan habis digali. Salah satu produsen batik ternama, Batik Keris kembali memamerkan rancangan busana batiknya. Mereka memamerkannya di Diamond Convention Center Solo, Sabtu malam 25 Mei 2013.
Mereka memamerkan sejumlah rancangan busana bertema blooming atau musim semi. Sesuai tema, mereka menampilkan busana dengan warna cerah dipadukan dengan batik motif floral yang segar, seperti dedaunan dan bunga.
Busana yang ditampilkan dalam peragaan itu terbagi atas lima kategori, yaitu profesional, koleksi, keluarga, remaja dan anak. Tentu saja, masing-masing kategori memiliki karakter rancangan yang berbeda.
Untuk busana kerja atau profesional, Batik Keris menggunakan rancangan konvesional. Kebanyakan menggunakan ragam motif batik tradisional seperti sekar jagad dan mega mendung. Warna yang digunakan adalah warna-warna sogan yang cenderung gelap.
Sedangkan desain pakaian juga cukup sederhana. Pilihan desain itu membuat motif batik yang digunakan terlihat menonjol. Penggunaan busana bawah dengan warna yang cukup kontras membuat pakaian kerja itu terlihat lebih segar.
Busana kategori koleksi menggunakan bahan sutera yang dibatik dengan teknis batik tulis. Rancangannya cukup elegan dengan penambahan sejumlah asesoris seperti manik-manik serta kain sifon. Warna-warna cerah membuat pakaian itu lebih cocok digunakan untuk kegiatan semiformal.
Warna warni yang cerah juga digunakan untuk rancangan pakaian remaja. Rancangannya menggunakan motif konvensional yang cenderung abstrak. Desain yang digunakan menghilangkan anggapan bahwa batik tidak cocok untuk dipadukan dengan celana jeans.
Batik keris juga masih mengandalkan motif batik dengan hiasan karakter tokoh kartun Disney untuk rancangan mereka. Perusahaan tersebut memang telah memegang lisensi dari Disney sejak tahun lalu.
“Rancangan pakaian ini dikerjakan oleh para desainer internal perusahaan,” kata Komisaris Batik Keris, Lina Hadianto. Mereka menggandeng sejumlah model dari ibu kota untuk memperagakan busananya. Sebelum di Solo, mereka juga telah memperagakan busana itu di Jakarta dan Surabaya pada awal bulan lalu.
Peragaan busana itu memang digelar untuk menyambut ulang tahun Batik Keris ke-93. Hingga saat ini, perusahaan yang memiliki cikal bakal di Solo tersebut telah bertahan hingga tiga generasi. “Motif batik khas Solo seperti sekar jagad, parang dan truntum masih terus dipertahankan,” katanya.
Peragaan busana yang bertajuk Puspa Nusa itu dipersiapkan secara khusus. Bukan hanya peragaan biasa, mereka mengemas acaranya sebagai sebuah festival budaya. Sejumlah tarian dan lagu daerah disuguhkan di sela-sela peragaan busana. Termasuk, atraksi tarian yang disuguhkan oleh Batik Solo Carnival (SBC).
Salah satu undangan yang hadir dalam acara tersebut, FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi festival budaya Puspa Nusa itu. Hanya saja, dia menyayangkan atraksi seni dan peragaan busana itu hanya bisa disaksikan oleh tamu undangan saja. “Mungkin tahun depan bisa menggelar catwalk di sebuah panggun terbuka,” kata pria yang menjabat sebagai Wali Kota Surakarta itu.
AHMAD RAFIQ
Sumber: Tempo.co
0 Comments