:: Seragam Online – Baju Seragam Murah di www.SeragamOnline.com Telp. 0813-21220274 (WA)::

Jakarta – Kain-kain Indonesia masih (dan akan terus) menjadi inspirasi para insan mode Tanah Air untuk menciptakan busana modern dengan sentuhan tradisional. Seperti yang dilakukan Alleira Batik, Batik Kudus Djarum Foundation dan IKAT Indonesia dalam peragaan busana bertajuk ‘Fashion and Beauty’.

Pada Jumat (24/02/2012), bertempat di Main Atrium Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat, mereka menampilkan koleksi busana terbaru yang sebagian besar material utamanya menggunakan kain tradisional seperti batik dan tenun ikat. Seperti apa koleksinya?

Rumah mode Alleira Batik mempersembahkan 15 rancangan yang terdiri dari 10 busana wanita dan 5 busana pria. Mengusung tema ‘Spring Summer 2012 Metamorphosis’, koleksi Alleira Batik kali ini terinspirasi dari perubahan ulat menjadi kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang indah dengan kilauan warna warninya. Salah satu brand yang khas dengan busana batik bergradasi ini menghadirkan gaya vintage modern yang dihiasi warna-warna terang.

Kemewahan serta keunikan rancangannya ditunjukkan melalui pemakaian material berupa sutra ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), sutra habutay, katun primis dan katun dobby. Zakaria Hamzah, operational director Alleira Batik mengatakan, “Koleksi yang ditampilkan merupakan koleksi terbaru spring summer 2012. Kombinasi batik cap dan tulis ini diberikan harga berkisar Rp 2 juta hingga Rp 5,9 juta”.

Sementara itu, Djarum Apresiasi Budaya bersama Galery Batik Kudus mempersembahkan beragam kreasi Batik Kudus karya dua desiner muda, Soko Wiyanto dan Yogi Pratama. Kedua desainer muda tersebut memamerkan hasil karyanya yang memadukan seni tradisional dengan busana modern.

Desainer Yogi Pratama menampilkan 5 busana batik dengan tema ‘The Glorious Era’ yang mayoritas busananya berwarna coklat dengan kombinasi bahan hitam. Alasan desainer muda tersebut menggunakan warna cokelat, agar kesan batiknya masih terjaga.

“Mau semodern apapun itu bajunya, kalau batiknya itu tidak dikasih lihat yang asli, itu menurut saya masih kurang mantap. Untuk kombinasi kainnya, saya menggunakan dua jenis bahan yaitu batik itu sendiri dan lace Inggris yang motifnya tebal-tebal”, ujar Yogie kepada Wolipop.

Motif batik yang diambil oleh Yogie, mayoritas burung merak dan kupu-kupu karena motif tersebut khas dari Batik Kudus. Harga yang ditawarkan pun berkisar Rp 2 juta hingga Rp 6 jutaan.

Sementara Soko Wiyanto, memamerkan 5 busana batik dengan tema “Esthetique”. Ia menampilkan cocktail dress oriental yang dipadukan dengan bahan dan desain motif Batik Kudus bernuansa fauna.

Soko mengatakan, “Karya saya itu sebenarnya terinspirasi dari film drama yang berjudul Remember of Past Dream. Motif yang diambil juga mayoritas motif burung merak”.

Menurut Renitasari, program director Bakti Budaya-Djarum Foundation, “Kami ingin secara konsisten mengangkat dan terus memperkenalkan Batik Kudus di tengah masyarakat agar posisinya sebagai bagian dari Batik Indonesia tidak hilang”.

Karya lain yang tak kalah cantik juga disuguhkan IKAT Indonesia, yang mengolah kain ikat menjadi busana cocktail serta malam. Lewat 15 rancangan terbarunya, IKAT Indonesia ingin mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia dengan sajian fashion bertaraf nasional maupun internasional.

Peragaan busana ‘Fashion and Beauty’ merupakan bagian dari perayaan ulang tahun PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, yang bertema BCA Anniversary Week. Tahun ini, BCA genap menginjak usia yang ke-55.

(rma/hst)

 Sumber: DETIK


seragamnusantara

Semangat Sukses Mengepakkan Sayap Bisnis

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.