Jumat, 18/6/2010 | 13:06 WIB
KOMPAS.com — Konsep girl power sepertinya makin kencang berdengung. Jeffry Tan, salah seorang desainer yang mulai naik daun di Indonesia, ikut merancang busana bagi para wanita dengan konsep ketangguhan tanpa kehilangan glamor. Lewat koleksi 2010/2011-nya, Paradiso Perduto (The Lost Paradise), Jeffry menuangkan pandangannya terhadap para alpha female.
Kamis (17/6/2010) lalu, bertempat di Promenade Building, Warung Buncit, Jeffry Tan memeragakan koleksi terbarunya tersebut bersamaan dengan kick off acara Clear Hair Model 2010. Pada ajang pencarian model wanita untuk “diorbitkan” oleh Clear tersebut, Jeffry mendapatkan kesempatan untuk mendandani para pemenang nanti dengan koleksi-koleksinya yang akan dikenakan pada pemotretan iklan, fashion spread, dan runway.
Malam itu, Jeffry menampilkan 58 koleksi busana rancangannya yang ditujukan bagi pribadi wanita alpha female. “Koleksi Paradiso Perduto, intinya, adalah merayakan feminitas. Ini merupakan kolaborasi dengan Clear ingin menciptakan from zero to hero, yakni dengan memberi jalan kepada seseorang untuk bisa menjadi bintang. Untuk bisa menjadi bintang, seseorang harus menjadi kuat. Semacam alpha female, atau cougar, yang independen, dan pria mengejar-ngejar mereka,” tutur Jeffry kepada Kompas Female sebelum pagelaran dimulai.
Untuk koleksi tahun 2010/2011 ini, Jeffry, dalam bahasanya, mengatakan bahwa koleksi kali ini adalah sebuah perayaan feminitas. Rancangannya terbagi dalam 2 sekuen. Sekuen pertama, merupakan koleksi yang lebih banyak menggunakan warna hitam. Sesuai dengan target shampo Clear, yang tak takut mengenakan baju hitam, karena rambut Clear bebas ketombe. Rancangan hitam Jeffry di awal-awal ini memang berkesan lebih misterius dengan banyak detail-detail simpel, tetapi di tempat yang tepat untuk membentuk lekuk tubuh, tanpa mengorbankan kenyamanan.
“Saya menggambarkan pemakainya sebagai orang yang independen, tapi wild. Ada juga pakaian pria, yang kesannya pengejar wanita, dengan celana-celana lapangan. Ceritanya, pria-pria ini pemburu, macho, tapi powerless, ngejar-ngejar tapi enggak ketangkep. Wanitanya yang powerful. Sementara prianya, dengan celana pemburu, banyak kantung-kantung, ingin menggapai si wanita,” jelas Jeffry.
Seperti khas Jeffry Tan yang memiliki keunikan dalam mengembangkan desain celana dan rok, kali ini pun seperti itu. Ia banyak mengeluarkan desain celana high waisted, palazzo, juga rok-rok yang mengembang. Beberapa desain maxi dress untuk memberi kesan safari juga dikeluarkan, sepenglihatan Kompas Female, ada 2 busana gaun dengan motifprint ala tenunan.
Selain itu, Jeffry juga banyak mengeluarkan atasan dengan desain yang tak biasa, kebanyakan see through, sheer, dan kemeja boyfriend. Warna-warna yang dikeluarkan cukup nyaman dipandang, banyak menggunakan neutral tone, seperti khaki, lime green, earthy green, dan beberapa shocking green.
Untuk kesan tangguh, busana-busana yang ditampilkan terlihat didesain dengan desain yang simpel, clean, dan tegas, tanpa sudut-sudut berlebihan ala 80-an. Juga penggunaan bahan-bahan yang eksperimental, menurut Jeffry, ia menggunakan bahan linen, katun, denim, dan jersey. Sementara untuk detail, Jeffry hanya menggunakan detail twisted di salah satu sudut busana, tapi tak berlebihan, untuk memberi kesan high fashion.
NAD
Editor: NF
Informasi Baju Seragam Murah Hubungi Adjie Sutardi, Telp./WA 0813-21220274.
Seragam Online suplier baju seragam PDH, PDL, seragam karyawan, seragam rumah sakit, seragam restoran, blazer, dll. Visit our website: www.SeragamOnline.com .
1 Comment
kemeja wanita · August 14, 2010 at 8:59 pm
The new Zune browser is surprisingly good, but not as good as the iPod’s. It works well, but isn’t as fast as Safari, and has a clunkier interface. If you occasionally plan on using the web browser that’s not an issue, but if you’re planning to browse the web alot from your PMP then the iPod’s larger screen and better browser may be important.